Aku menjerit lirih dari tidurku yang panjang
Tidur bukan terlelap, tapi diantara yang terjaga
Mataku terbuka lebar, pikiranpun menerawang jauh
Tapi aku telah buta, buta dari sesuatu…
Jeritanku lirih tapi mengoyak jiwa
Berdentum bagai nuklir yang teredam dahsyat
Sesakan perih yang bukan alang kepalang
Boom…. Sesaat dan langsung meyadarkan
Rupanya aku telah tersibukan rutinitas yang tampak
Yang akhirnya menampakan kebanggaan semu yg skeptis
Hmm… telah kulakukan ini dan itu , teriak pongahku
Semua beres, dan semua terlaksana dengan baik kataku
Bahkan alam cintakupun berjuta bunga bertebaran
Menjadikan siang dan malam bagai mahligai tahta kejayaan
Gagah megah dan penuh gegap gempita kemenangan
Hingga dongakan alam dalam irama kekaguman
Kini dentuman itu membangunkanku dan coba tengok
Sisi lain dari kehidupan yang tak terlihat olehku
Ugh…ugh… dadaku langsung sesak tiada terkira
Maaf… maaf aku telah tersilap, aku….ah ….
Disana… yach disana masih banyak tangisan
Masih banyak derita dan keluh yang tak bersuara
Airmata yang mengering, dan hanya tersisakan desahan
Tapi itu adalah desahan terhebat yang menghunus jantungku
Tunggu… tunggu kataku bergumam dalam hati…
Kukan datang hapus air mata kalian hingga tiada tangis lagi…
Kalian tak perlu lagi berkawan dengan derita yg mencekam
Karena aku kan bawa syurga untukmu yang dititipkanNya padaku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar