Loe, Gue. Dua kata yang pastinya sangat akrab di telinga
kita khususnya yang tinggal di wilayah urban perkotaan, namun berbagai siaran
di layar kaca kita yang banyak mengangkat tema-tema kaum muda satu dasawarsa
terakhir, telah secara massif mempopulerkan dua kata itu hingga ke
pelosok-pelosok desa dan telah mereposisi penggunaan kata kamu dan saya. Dalam
keseharian masyarakat khususnya di ibu kota Jakarta menggunakan kamu atau anda
untuk menyebut orang kedua, merupakan hal yang sangat langka utamanya di kalangan
anak muda yang populer dengan sebutan Anak Baru Gede (ABG), atau mereka yang
telah mendeklarasikan dirinya sebagai anak gaul. Saya masih ingat betul sebuah
film yang mengangkat tema kehidupan remaja berjudul Anak Baru Gede (ABG),
seingat saya film tersebut banyak sekali memberikan pengaruh terhadap kehidupan
dan pergaulan remaja di daerah saya, banyak bahasa-bahasa atau istilah-istilah
yang tak lazim digunakan dimasyarakat saat itu menjadi trend dikalangan anak
muda yang tengah menjadi obyek gempuran produk-produk media pertelevisian,
bukan hanya perilaku berbahasa namun juga sikap pergaulanpun mengalami
perubahan, sehingga menjadi anak gaul merupakan sebuah kebanggaan tersendiri
bagi mereka yang juga tengah disibukkan agenda pencarian jati diri. Hingga
akhirnya bermunculan berbagai istilah-istilah baru yang menjadi simbol
identitas sosial, jadi selain penampilan, bahasa dan gaya berbicara juga
menjadi tolak ukur gaul tidak gaulnya seorang remaja atau anak muda. Itulah
kekuatan bahasa media yang mampu memberikan propaganda terhadap alam bawah
sadar mereka yang belum cukup mampu berfikir kritis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar