Kemudian saya kembali untuk membawa istri saya bersama saya, tapi mertua saya tidak mengizinkannya. Namun, istri saya bersikeras untuk pergi dan tinggal bersama dengan saya. Melihat usaha yang sia-sia menahan kepergian istri saya, ibunya berusaha gantung diri. Tetapi baru saja tergantung terayun-ayun, ada orang yang mencegah serta menolongnya, sehingga ibu selamat. Kejadian itu kemudian dibawa ke pihak yang berwajib. Di sana saya membuat perjanjian, bahwa jika saya dengan sengaja membawa istri saya menjadi pengikut Kristus, maka saya mau diadili. Di kemudian hari karena melihat perubahan yang terjadi pada diri saya, istri saya akhirnya menjadi percaya kepada Yesus dengan sukarela tanpa paksaan dari saya. Tuhan Yesus selalu membela kami dalam menghadapi tekanan dan masalah. Damai sejahtera melingkupi hari kami dan pengharapan kami akan masa depan menjadi pasti di tangan Yesus, sekalipun perjuangan hidup sangat berat. Bahkan untuk membiayai keluarga, saya harus menjadi penggali pasir, sehingga banyak orang yang mengolok-olok dan menghina saya, namun iman saya tidak goyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar