Rabu, 09 Januari 2013

kehidupan malam



Saat berada di Bandung, jauh dari istri dan anak-anak, hidup saya bagaikan seorang bujangan. Saya bebas melakukan apa saja. Kehidupan malam mulai saya jalani sesuka hati, minum minuman keras hingga pagi di ruang karaoke atau diskotek, saya lakukan hampir setiap malam. Bulan September 1999, tiba-tiba saya merasa sangat gelisah. Sebelum puas menikmati malam itu di dalam sebuah diskotik, saya pulang dengan berjalan kaki. Sepanjang jalan menuju ke rumah, saya teringat anak-anak saya yang masih kecil. Saya bertanya di dalam hati, "Mengapa saya melakukan hal ini?", "Bagaimana kalau istri dan anak-anak mengetahui saya begini?", "Bagaimana kalau saya mati karena over dosis saat sedang berkeliaran di klub malam?". Mulai malam itu saya berusaha meninggalkan kebiasaan itu dengan kekuatan sendiri. Namun keinginan untuk mengulangi kebiasaan-kebiasaan itu justru menjadi semakin kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar